Pencarian Google

Rabu, 01 Juni 2011

Pariwisata Cilacap

Wisata Alam




Pantai Teluk Penyu


Kawasan pantai yang membujur dari utara (Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap) ke selatan (Pulau Nusakambangan) dengan panorama gelombang laut yang cukup besar, kapal-kapal tangker yang keluar masuk Pelabuhan Tanjung Intan dan perahu-perahu nelayan tradisional yang berlalu lalang di sepanjang pantai Teluk Penyu. Di sepanjang pantai tersedia kios-kios/warung yang menjajakan ikan asin kering dan basah yang siap langsung dimasak serta aneka kerajinan kerang dan souvenir lainnya. Terletak di Kecamatan Cilacap Selatan dengan jarak 2 Km ke arah timur dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Cilacap dan dapat dijangkau dengan kendaraan umum dan pribadi.






Hutan Payau


Kawasan Hutan Payau (mangrove) seluas 10 hektar, selain sebagai obyek wisata juga dimanfaatkan sebagai penelitian dari kalangan Perguruan Tinggi. Terletak di kecamatan Cilacap Utara dengan jarak 8 Km ke arah timur dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Cilacap.







Wana Wisata Gunung Selok dan Srandil


Merupakan kawasan pegunungan yang berdampingan, terletak di Desa Karang Benda Kecamatan Adipala atau 26 Km ke arah timur dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Cilacap. Disamping mempunyai keindahan alam seperti gua, pantai, flora dan fauna juga sebagai tempat meditasi/ziarah bagi masyarakat yang meyakininya.








Pantai Widara Payung dan Jetis


Pantai Widara Payung terletak di Kecamatan Binangun atau 35 Km ke arah timur dari Kota Cilacap. Kawasan ini dinyatakan layak sebagai tempat selancar (surving) oleh organisasi Selancar Internasional, mengingat gelombang laut yang relatif besar. Sedangkan Pantai Jetis masuk wilayah Kecamatan Nusawungu bersebelahan dengan Pantai Logending Ayah Kabupaten Kebumen dengan daya tarik pantai, gelombang laut, pegunungan kapur dan dapat menyusuri sungai ijo dengan perahu-perahu nelayan yang khusus disediakan untuk wisata tirta.




Pemandian Air Panas Cipari


Terletak di Desa Cipari Sidareja, merupakan pemandian air panas yang mengandung belerang dan dipercayai oleh sebagian masyarakat untuk menyembuhkan penyakit kulit.




Wisata Budaya dan Sejarah





Benteng Pendem


Benteng Pendem Cilacap atau dalam bahasa Belanda disebut "KUSBATTERIJ OP DE LANTONG TE CILACAP" terletak 0,5 Km ke arah selatan dari obyek wisata pantai Teluk Penyu. Merupakan bekas markas pertahanan tentara Hindia Belanda yang dibangun secara bertahap pada tahun 1861-1879 dengan kuas 6,5 hektar. Bangunan Benteng Pendem ini memiliki konfigurasi yang amsih kokoh diantaranya barak/ ruang perajurit, klinik, terowongan, penjara, ruang amunisi, ruang tembak yang dikelilingi oleh pagar dan parit serta tertimbun tanah sedalam 1-3 meter.




Rumah Adat


Sejalan dengan kemajuan teknologi. kebudayaan daerah mulai tersingkir dan bahkan hampir punah khususnya keberadaan perumahan khas daerah. Namun masih ada masyarakat yang menjunjung tinggi kebudayaan daerah dengan melestarikan rumah adat Cilacap yaitu Rumah Adat Bandung Tikelan khususnya di wilayah Cilacap bagian timur (Kroya, Adipala, Binangun, dan Nusawungu). Untuk melestarikan nilai-nilai budaya tersebut oleh pemda Cilacap Rumah Adat Bandung Tikelan diminiaturkan di Anjungan Cilacap Puri Maerokoco Taman Mini Jawa Tengah di Semarang.




Wisata Minat Khusus




Pulau Nusakambangan


Pulau Nusakambangan Cilacap terkenal sebagai Pulau Penjara yang angker dan seram, namun disamping sebagai lembaga pemasyarakatan juga sebagai tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Pulau yang membujur dari barat sampai ke timur 36 Km lebar 4-6 Km menyimpan banyak misteri dan daya tarik wisata diantaranya: Gua Ratu, Pantai Permisan, Pantai Pasir Putih, Gua Masigitsela, Pantai Karang Bandung (Pulau Majethi) yang dipercayai sebagai tempat tumbuhnya bunga wijayakusuma, Benteng Pendem, Benteng Klingker, Mercu Suar Cimiring, Monumen Altileri, Cagar Alam/ Hutan Lindung, Pantai Ranca Babakan dengan penyeberangan melalui Pelabuhan penyeberangan ASDP Lomanis Cilacap.








Wisata Bahari


Kondisi geografis Cilacap yang mempunyai Kawasan Segara Anakan dan Bengawan Donan dengan muara di Laut Lepas Samudera Indonesia telah dimanfaatkan untuk wisata bahari yang dikelola oleh swasta dan pemerintah berlokasi di Pelabuhan Penyeberangan Lomanis melalui pelayanan reguler maupun paket-paket wisata yang ditawarkan.

-----------------------------------------------------------

TRANSPORTASI,KOMUNIKASI DAN PARIWISATA

Di Kabupaten Cilacap salah satu prasarana tansportasi yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian adalah adanya fasilitas jalan. Panjang jalan di Kabupaten Cilacap selama dua tahun terakhir tidak mengalami perubahan yaitu sepanjang 1.010,120 km. Selama tahun 2004 pembanguna sarana jalan ini sangat gencar dilakssanakan terlihat dari tabel 8.1. dimana jenis permukaan jalan aspal sudah 100 persen yang berarti tidak ada lagi jalan dengan permukaan tanah dan kerikil.
Tetapi bila dilihat kondisi jalan di Cilacap terjadi penurunan untuk kondisi baik dan sedang sehingga secara otomatis jumlah jalan rusak dan rusak berat mengalami peningkatan.

ANGKUTAN DARAT DAN LALULISTAS UDARA

Sarana angkutan darat khusunya angkutan bermontor yang ada di Kabupaten Cilacap 145.309 buah terdiri dari 8 jenis kendaraan bermontor di tahun 2004.Dari jumlah tersebut di ketahui bahwa banyaknya obyek pajak kendaraan bermontor yang tercatat pada Dinas Pendapetan Daerah Propinsi Jawa Tengah Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Kabupaten Cilacap,Kantor Samsat Cilacap sebanyak 108.965 buah dan Kantor Samsat Majenang sebanyak 36.344 buah.
Banyaknya lalulintas pesawat terbang tahun 2004 sebanyak 117 kedatangan pesawat 112 keberangkatan pesawat.Sedangkan jumlah penumpang datang 1.011 orang dan penumpang berangkat 889 orang.Lalulintas pesawat udara ini mengalami penurunan apabila dibanding tahun lalu.

Minggu, 29 Mei 2011

Enjoy Jakarta




Taman Mini is a beautifully planned and well maintained theme park in which the varied cultural and artistic traditions of indonesia's people are depicted in all their colour and diversity. Each of the country's 27 provinces is represented by its own pavillion. and area. There, the handicrafts and food of that province can be purchased. There are regular performances of traditional dance -- and splendid wedding ceremonies are also held. Within the 100-hectare Taman Mini complex, you'll also find botanical gardens, a bird's park, an Aquarium, a Komodo Dragon museum, A great collection of marriage regalia, a stamp exhibit, an elaborate telecommunications display, an aerial tramway and a giant-screen IMAX movie theatre, along with rides & amusements. New attractions are being added all the time. This is a family-oriented spot, so it's specially crowded on weekends. Try to spend a whole day just wandering around, if you can. Dont Forget to bring your Camera with you! ---You can get to "Taman Mini" along the tollway by taking a taxi from any mid-city hotel. Many local tour companies also include it as a stop on their itineraries. For more information and full schedule of activities, call 840-9270.


The Ancol Recreation Area
Ancol, located alone the oceanfront in North Jakarta and just 20 minutes from Monas by taxi, is one of the capital's true delights. There's a Marina (-- departure point for travel to a series of offshore island resorts --), an eighteen-hole golf course open to the public, an elaborate water park, an oceanarium (-- Sea World --), the Dunia Fantasia amusement park and the outdoor art market called Pasar Seni. Pasar Seni is an excellent place to watch painters, woodcarvers, leather crafters and other artisans at work. It's also a great spot to enkoy fried squid salad or chicken soup or es kelapa muda at a shaded outdoor restaurant or enjoy free performances of music, dance or puppetry on the centrally located outdoor stage. Unlike the ever popular Jl. Surabaya market, Pasar Seni has no high-pressure touts or "special-price-for-you-today" atmosphere. Therefore, spending an hour or two is a superb way to escape from the central city's congestion and noise.


The National Monument
"Monas"
Built during the administration of Soekarno, Indonesia's first president, this towering obelisk topped with a golden flame can be seen from nearly any part of Jakarta and serves as a useful reference point for those apt to get lost. An elevator takes visitors to the very top of the 132-metre monument, where there's an observation desk. At the base of the monument is a small museum containing historical exhibits and dioramas. Monas is open seven days a week from 8:00 am to 5:00 pm.


The Jalan Surabaya Market
Even Bill Clinton managed to sqeeze in a little shopping recently at this famous street market in Jakarta's centrally located Menteng neighborhood. Along this half-kilometer stretch just off gracious Jl. Diponogoro is a collection of stalls selling "antiques" (-- many of them newly fabricated --). The selection includes puppets, weavings, musical instruments, nautical bric-a-brac, wooden carvings and much much more. Bargain strenuously! And if you need extra luggage to carry home your purchases, there are at least a dozen shops selling suit cases of every concievable size and shape.


The Ragunan Zoo
This collection of animals is located in South Jakarta, about a half-hour's taxi ride from the city sentre. The atmosphere is extremely pleasant, with long shaded walkways winding among exhibits. On display are many of Indonesia's rare and endangered wildlife species: the komodo dragon, the sumateran tiger, the orang utan, the cendrawasih bird & so on. There are plenty of food stalls and small informal restaurants at the zoo too, making it pleasant place to grab a bite. To get there, ask your taxi driver to take you to "Kebun Binatang Ragunan". (-- chances are that he won't know the word "zoo"! --) see also http://www.freeyellow.com/members5/sahabat-satwa/zool.htm



Taman Ismail Marzuki
"TIM"
TIM is a collection of buildings in the Cikini neighborhood housing exhibit halls and performance spaces dedicated to the arts. Within the complex, you'll also find a planetarium, several cinemas and numberous small restaurants and foodstalls.


Sunda Kelapa Harbour
It was from this spot in North Jakarta that the city originated nearly five centuries ago. Today, there's a maritime museum to visit, a fish market to tour (best early in the morning) and some interesting lanes to walk along. The most memorable sight, thought, is the very long row of hand-built wooden sailing ships (called perahu pinisi) which still carry cargo across the open sea to other indonesian islands. They're lined up in all their splendor -- almost as if they were posing for your camera!


The Pancasila Sakti Monument
This memorial near the "Taman Mini Theme Park" is built at the site where the bodies of seven murdered military officers were dumped into a well during an abortive coup in 1965.


Fatahillah Square
This Historic square was an important center of municipal life during colonial times under the dutch. Today, its a great place to learn more about Jakarta's political and cultural history because of the museums around or near it. (it is also convenient to the Pasar Ikan area). Bordering the square to the south is the Jakarta History Museum, built in 1627 as a warehouse and today housing an interesting collection of archeological and historical items: statuary, paintings and drawings, furniture, coins & so on... Along the East Side of Fatahillah square is the city's Museum of Fine Arts. It contains a fairly comprehensive collection of works by such well-know Indonesian artists as: Raden Saleh, Affandi, Basuki, Abdullah, Dullah, Srihadi and Jeihan. The array of ceramics (both local & Foreign) on display is also quiet varied.
West of the square is the Wayang Museum, housing a diverse collection of traditional puppets from across the archipelago. Housed in a very old dutch mansion.



National Museum
The National Museum, located along Jl. Merdeka Barat, the street bordering Monas square on the west, is a vast repository of things Indonesian: gold jewelry, bronze and stone sculptures, traditional costumes from various regions, stamps, coins, ornate, old colonial furniture, puppets, toys, modes of transportation, geologic samples, old prints and much much more. You could easily get lost here --happily so-- for several days. It's easy to recognize the building since its marked by two copper elephant statures in front.


The Textile Museum
Off the beaten track (on Jl. K.S. Tuban in the neighborhood called Tanah Abang), the textile museum will fascinate anyone interested in traditional weavings and old techniques for hanad-looming and dye-printing fabrics. Most of Indonesia's many cultural groups are represented in the collection.


The Armed Forces Museum
This Museum on Jl. Gatot Subroto contains many dioramas and exhibits relating to Indonesia's struggle for independence. There are displays of weapons -- and you can have your photo taken while posing next to a bullet-riddled sedan.


Pulau Seribu
The Thousand Islands
Hundred of Islands located in the waters off Jakarta are known collectively as The Thousand Islands. Many have become weekend getaway spots for Jakartans in search of clean cool air and a bit of quiet. Some of these islands contain up-market accomodations, fancy restaurants and an abundance of recreational options. Others offer modest facilities. Getting out of the island of your choice (from the ancol marina) could take as little as fifteen minutes or as long as three hours.

Visit Cilacap 2011

Peta Wisata Cilacap


Informasi Selengkapnya :
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cilacap
Jl. A. Yani No. 8 Cilacap
Telepon 0282-534481 Cilacap
email : diparta_clp@yahoo.co.id
Website : http://pariwisata.cilacapkab.go.id
TEMPAT WISATA


PULAU NUSAKAMBANGAN
Pulau Nusakambangan merupakan salah satu kawasan pantai selatan Kabupaten Cilacap yang dipisahkan oleh Selat Segara Anakan yang memisahkan dengan daratan Pulau Jawa .
Pulau Nusakambangan dikenal juga pulau penjara yang mempunyai kesan menyeramkan itulah kesan yang acap terdengar oleh siapapun yang belum pernah datang berkunjung ke Pulau Nusakambangan.
Pulau ini memang menawarkan banyak hal. Semakin lama mendekat dan melihat kesan menyeramkan berangsur-angsur sirna . bayangan yang menyeramkan pada penghuni penjara, serta hutan belantara yang sampai saat ini masih mampu melindungi satwa-satwanya perlahan-lahan akan melumatkan kesan menyeramkan bahkan kesan tersebut berganti rasa takjub dan detak kekaguman tiada habisnya .
Seramya mendengar para penghuni LP anda tidak usah kawatir sebab diantara lokasi wisata dengan Lembaga Pemasyarakatan sangat jauh. Dari 9 buah LP, 5 diantaranya LP Karanganyar, Nirbaya, Karang tengah, Gligir dan Limusbuntu sudah tidak digunakan, namun sekarang sudah dibangun untuk penjara khusus narkoba dan penjara terbuka serta penjara super maksimum security.
Sejak tahun 1985 Lembaga Pemasyarakatan tinggal 4 LP yang di gunakan diantaranya LP Besi, LP Batu , LP Permisan dan LP Kembang kuning (Penjara yang dibangun antara tahun 1908 sampai dengan 1950) yang rata-rata mempunyai kapasitas 500 orang sampai 2000 orang .
Pulau Nusakambangan yang memanjang dari barat ketimur sepanjang kurang lebih 36 km dan lebar antara 4 – 6 KM dengan luas keseluruhan adalah 210 km2 atau 21.000 ha memang menyimpan misteri dan daya tarik wisata seperti goa, pantai, benteng dan keindahan batuk arang dan keindahan panorama alam, hutan cagar alam, dan hutan belantara .

.:Goa Ratu dan Goa Putri:.
Goa Ratu dan Goa Putri terdapat di perbukitan kapur di Pulau Nusakambangan bagian tengah. Panjang goa kurang lebih 4 km dan lebar 20 meter . Goa yang kanan kirinya masih alami karena ditumbuhi oleh pepohonan rupanya menambah kesejukan dan kenyamanan didalamnya. Dari mulut goa kedalam banyak dihiasi oleh stalaktit dan stalakmit yang masih asli dan relatif indah. Goa ini juga dihuni oleh binatang seperti kelelawar dan burung walet. Kedua goa tersebut mempunyai lorong yang mudah dilalui sampai dengan panjang 140 meter dan lebar 14 sampai 20 meter, sekitar 70 meter terdapat reruntuhan atap goa yang menunjukan pemandangan dengan latar belakang stalaktit dan stalakmit.
Goa ratu ini memang cukup menarik sebagai obyek wisata alam. Akan tetapi di balik keindahan goa tersebut ternyata menyimpan misteri, ada beberapa cerita yang berkaitan dengan goa ratu. Konon goa ratu merupakan goa tua sebagai istana atau kerajan siluman. Oleh karena merupakan kerajaan siluman, goa ini sering pula dipakai atau sebagai tempat pertemuan raja-raja siluman.
Kecuali cerita tersebut goa ini juga terdapat batu yang sering kali disebut atau bernama Ganda Mayit. Batu ini pada malam-malam tertentu seperti malam jumat kliwon berbau bangkai (mayit). Selain batu ganda mayit, dalam goa ratu terdapat pula batu yang diberi nama Selendang Mayang .
Batu Selendang Mayang bentuknya tinggi besar dengan pilar pilar di sekelilingnya. Batu ini sendiri sebenarnya merupakan stalakmit yang terbentuk ribuan tahun lalu. Batu selendang mayang tergantung dan ”angker ” persis ditikungan goa , yang salah satunya yang merupakan jalur yang tembus ke laut selatan . Pada bulan syura di malam hari tertentu yaitu malam jumat kliwon mengeluarkan cahaya. Batu Selendang Mayang pada waktu tertentu juga di kunjungi orang. Mereka yang datang mempunyai maksud-maksud khusus. Kebanyakan mereka (laki-laki atau perempuan ) adalah merasa belum mempunyai pasangan hidup. Mereka kesulitan mencari jodoh umumnya bisa dikatakan ”jejaka tua atau perawan kasep ” menurut keyakinan mereka Batu Selendang Mayang dapat memudahkan orang untuk memperoleh jodoh . supaya dapat dikabulkan, maka mereka harus memeluk batu tersebut dan sambil berkata dalam hati yang diinginkan (lebih afdol lagi dibarengi dengan sesaji ).
Dalam goa Ratu ini ada juga yang disebut Goa Merah, disebut Goa Merah karena batu yang mengelilinginya berwarna merah. Konon dalam goa yang relatip sulit dijangkau ini dulu pada jaman G 30 S/PKI di manfaatkan sebagai tempat pembantaian (ada yang menyebut sebagai lobang buaya Nusakambangan. Hal ini tentunya menambah ” angkernya ” Goa Ratu yang notabene merupakan induk dari goa-goa yang ada di Nusakambangan .
Ditambah lagi goa ini sebagai pusat kerajaan gaib sehingga hal-hal gaib sangat mungkin terjadi disini, untuk itulah ada larangan yang tidak tertulis, bahwa bagi pengunjung Pulau Nusakambangan khusus di goa ratu supaya tidak melakukan atau berbuat yang sembrono (tidak pantas ) jika berada didalamnya, tidak jauh dari lokasi goa Ratu kearah barat sekitar 2 Km ada doa putri namun goa ini sementara tidak di kunjungi wisatawan karena dinding stalakmit sangat membahayakan pengunjung.
Oleh karena goa ratu cukup dalam masuk perut bumi, maka suasana dalam goa sangat gelap bagi mereka yang akan masuk kedalam goa harus mengunakan penerangan petromak atau lampu senter.
Untuk menuju goa ini relatif sangat mudah. Untuk mereka yang mau berkunjung melalui pelabuhan Penyeberangan Lomanis atau Pelabuhan Wijayakusuma dan menuju Pelabuhan Penyeberangan Sodong dengan naik perahu atau Kapal Pengayoman. Dari Pelabuhan Sodong kemudian dengan menggunakan kendaraan pribadi atau carteran menuju obyek wisata Goa Ratu.


.:Pantai Pasir Putih:.

Cocok dengan namanya pasir putih karena pantainya berpasir putih sehingga masyarakat menyebutnya Pantai Pasir Putih. Pantai Pasir Putih salah satu obyek wisata yang ada di sebelah selatan Pulau Nusakambangan tepatnya berada di sebelah timur Pantai Permisan. Pantai Pasir Putih dihiasi dengan berbagai batu karang atau pulau – pulau kecil yang membujur ke timur dihiasi ombak yang sangat dahsyat / ganas sehingga benturan air menghantam batu karang hitam menambah keindahan batu karang.
Untuk menuju Pantai Pasir Putih harus berjalan kaki menelusuri jalan yang sudah dibangun trap – trap dari paving blok sepanjang 600 m dari Pantai Permisan naik ke arah timur dan turun sampai pantai pasir putih dengan jarak 1 km. Gugusan batu karang di Pantai Pasir Putih yang membujur ke timur diselimuti ombak nan putih menambah indahnya panorama alam pantai pasir putih.
Batu – batu tersebut selain menambah keindahan pantai juga sebagai pemecah ombak yang menuju pantai pasir putih sehingga ombak yang ganas bisa dijinakan dan relatif tidak berbahaya.
Dengan pasir pantainya yang putih dan ombak yang cukup bersahabat menambah para wisatawan merasa betah dan senang berlama – lama menikmati keindahan pasir putih. Kelebihan pantai pasir putih masih terdapatnya pohon – pohon yang tumbuh secara alami sehingga menambah sejuk udara pantai dan tidak terganggu oleh teriknya sinar matahari karena bisa berteduh atau naik dahan – dahan pohon sambil menikmati deburan ombak laut selatan.

Benteng Pendem


Benteng Pendem
Benteng Pendem Cilacap Peninggalan Belanda ini, atau dalam bahasa Belanda disebut "Kusbatterij Op De lantong Te Tjilatjap" berada di terletak 0,5 km ke arah selatan dari Obyek Wisata Teluk Penyu dan berada di atas tanah seluas 6,5 Ha, di kawasan Pantai Teluk Penyu Cilacap.

Benteng Pendem ini merupakan markas pertahanan tentara Hindia-Belanda yang dibangun secara bertahap pada tahun 1861-1879, Bangunan Benteng Pendem memiliki konfigurasi yang masih kokoh, dengan dikelilingi parit, mempunyai 60 kamar/ barak, benteng pengintai, gudang senjata, terowongan, ruang penjara, ruang rapat, ruang amunisi, ruang tembak dan 13 tempat-tempat penting untuk pertahanan yang dikelilingi oleh pagar dan parit serta tertimbun tanah sedalam 1-3 meter. (selengkapnya klik disini...)
Obyek wisata ini dilengkapi pula dengan beberapa fasilitas seperti :
Tempat istirahat, Gazebo, Ayunan, Kolam Pemancingan dan sejumlah patung dinosaurus. Dari atas Benteng Pendem tampak jelas Pulau Nusakambangan.

Gunung Srandil

Disamping wisata alam dan budaya juga terdapat wisata spiritual atau religius antara lain di gunung srandil dan selok . Gunung srandil merupakan salah satu bukit yang ada di Glempangpasir Kecamatan Adipala jarak antara obyek wisata dengan Kota Cilacap 30 Km kearah timurlaut dan relatif mudah ditempuh dengan kendaraan penumpang bus umum jurusan Cilacap-Jatijajar-Kebumen atau kendaraan pribadi karena jalannya sudah beraspal dan dekat dengan jalan lintas selatan-selatan. Gunung Srandil setiap hari dikunjungi orang untuk berziarah oleh karena tempat tersebut tidak hanya dikenal oleh masyarakat sekitar saja tetapi sampai keluar Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, Bali. dan Sulawesi, maka yang berkunjung tujuannya bermacam-macam. Para peziarah biasanya berkunjung atau bertapa pada Malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon pada Bulan Syura. Konon menurut cerita penghuni pertama Gunung Srandil adalah Sultan Mukhriti putra kedua dari Dewi Sari Banon Ratu Sumenep Jawa Timur . Kedatangan Sultan itu untuk bertapa namun Sultan Mukhriti murca (menghilang) yang ada tinggal petilasannya yang terletak di sebelah timur yang di kenal dengan Embah Gusti Agung Sultan Mukhriti.


Selain itu juga ada legenda rakyat yang pertama bermukim di gunung Srandil adalah dua orang bernama Kunci Sari dan Dana Sari, mereka adalah prajurit Pangeran Diponegoro yang tidak mau menyerah kepada bala tentara Belanda. Mereka melarikan diri ke Gunung Srandil untuk bersembunyi dan meninggal di sini . Makam kedua prajurit tersebut berada di sebelah timur Gunung Srandil dalam satu komplek yang dipagar keliling yang kemudian hari, Kunci Sari dikenal dengan nama Sukma Sejati

Di Gunung Srandil banyak petilasan orang-orang yang dianggap mempunyai kedigdayaan yang linuwih atau kemampuan melebihi orang lain yang dikenal sebagai tokoh- tokoh orang sakti mandraguna. Dari kemampuannya, kesaktiannya itu maka tempat-tempat yang di singgahi dianggap keramat dan disakralkan.

Adapun petilasan-petilasan yang ada di Gunung Srandil adalah Mbah Kanjeng Gusti Agung, Nyai Dewi Tanjung Sekarsari, Kaki semar Tunggul Sabdojati Dayo amongrogo, Juragan Dampo Awang, Kanjeng Gusti Agung Akhmat atau Petilasan Langlang Buwana yang berada diatas bukit dan petilasan Hyang Sukma Sejati.